Apapun, dimanapun, dengan siapapun, dalam bentuk bagaimanapun. Kenangan tetap saja kenangan. Yang sudah terjadi tidak dapat dielakkan dari ingatan. Karena kenangan saja beranjak, maka kenapa aku mesti menjadi kenangan itu sendiri? Pun aku pergi, untuk mendapati kenangan itu kembali. Sampai tak ada alasan untuk jarak yang tak dapat ditempuh, yang sudah bertemu pasti akan bertemu lagi. Ditempat lain ataupun tempat yg sama. Percayalah, sejauh tujuan kita adalah sama.

Harapan ...

Harapan membuatmu tahu tak perlu selamanya patah, meski cinta pernah terluka.

Sulit atau tidaknya suatu perjalanan adalah kita yang memilih, akan tetapi pencapaian yang diputuskan tetap harus diraih. Yang sudah dimulai, selesaikanlah. Memang tidak mudah, tapi tidak sebegitu sulit yang difikirkan. Karena kondisi setiap manusia mutlak berbeda. Semua sudah sesuai takaran kemampuan kita masing-masing. Hanya butuh sedikit cara bagaimana menikmatinya.

Ini adalah aku yang selalu menemanimu dalam doa, Kupejamkan mata dan tertidur dalam kenyamanan mencintamu dengan caraku.Tak perlu ada yang tahu dan tak perlu pula aku mengungkapkan keseisi dunia. Meski orang lain berfikir bahwa dunia akan menjadi milik berdua yaitu ketika bersama, Tapi untukku tidak. Bagiku dengan seperti ini pun semesta sudah mendukung dalam kebahagiaan kita, Aku hanya mampu mengupayakan yang harus diupayakan, Selebihnya, Biarkanlah Allah yang menetapkan apakah kita, Bersatu atau Tidak? (PanjiRamdana)

Semoga kita lekas berlayar dalam satu kapal bersama... Merampungkan sisa perjalanan dunia dan akhirat bersama2.